Sabtu, 30 Januari 2016




Wisma Tumapel Bangunan Tua Peninggalan Belanda



Siapa yang tidak tahu Wisma Tumapel? Wisma Tumapel merupakan bangunan tua peninggalan jaman Belanda yang berlokasi di JL. Tumapel no. 01 di dekat Balai Kota Malang. Bangunan ini dibangun sekitar tahun 1928 yang dahulunya merupakan sebuah hotel ternama milik Belanda. Bangunan tua ini merupakan saksi bisu atas penjajahan kolonial Belanda.

Wisma Tumapel memiliki beberapa ruangan. Dari beberapa ruangan tersebut ada yang memang masih dirawat dengan baik. Namun, ada juga yang tidak terawat. Mungkin dari beberapa ruangan yang tidak terawat tersebut, masyarakat menganggap bahwa bangunan tua ini angker.



Wisma Tumapel mengalami beberapa pergantian kepemilikkan. Pada tahun 1944 hotel ini diambil alih oleh pemerintahan Jepang yang kemudian dialih fungsikan sebagai kantor pemerintahan. Sekitar tahun 1950, berganti kepemilikan lagi dan digunakan sebagai wisma dosen dan ruang kelas oleh FKIP Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Dan pada tahun 1968 bangunan difungsikan sebagai wisma milik IKIP Malang yang pada saat ini dikenal dengan Universitas Negeri Malang (UM) sampai sekarang

Tahun 2009, bangunan ini sempat dinonaktifkan. lalu rencananya bangunan ini akan dijadikan sebagai hotel milik UM. Bangunan ini memang terkenal keangkerannya. Banyak kisah yang beredar di masyarakat bahwa terdapat penghuni setia bangunan ini. Masyarakat berkata bahwa ada hantu noni Belanda yang sering menampakkan diri di sudut - sudut ruangan, jendela maupun lorong.



Dikarenakan cerita mistisnya, bangunan ini menjadi begitu terkenal dikalangan masyarakat maupun turis. Wisma Tumapel sekarang menjadi tempat wisata dan menjadi tempat favorit para fotografer untuk hunting foto. Wisma Tumapel merupakan tempat yang wajib dikunjungi saat berwisata ke kota Malang.

Wisma Tumapel dibuka untuk umum  pada pagi hingga siang hari saja dan ditutup sekitar jam 17.00 WIB dengan biaya Rp. 5. 000,00. per orang.  Dengan suasana bernuansa vintage, membuat para pengunjung akan merasa kembali ke jaman kolonialisme. Itulah sebabnya para pengunjung tidak akan melewatkan untuk mengabadikan moment-moment mereka saat berada di wisma ini.


Ada peraturan yang harus ditaati ketika berada didalam bangunan ini, yaitu dengan tidak berteriak teriak dan tidak membuka ruangan ruangan yg ditutup. Pengunjung juga tidak boleh merusak fasilitas yang ada. Sebagai pengunjung yang baik, tidak ada salahnya untuk mematuhi peraturan yang memang sudah dibuat untuk keamanan pengunjung sendiri.